Rambut rontok mungkin terdengar seperti masalah sehari-hari yang sepele. Namun, bagaimana jika kerontokan itu terjadi secara tiba-tiba hingga meluas membentuk pola? Inilah dampak dari penyakit autoimun. Dalam artikel ini, Anda akan memahami bagaimana pengaruh autoimun rambut rontok, gejala-gejala yang perlu diwaspadai, serta langkah medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerontokan agar tidak berkembang menjadi kebotakan permanen.
Apakah Autoimun Bisa Menyebabkan Rambut Rontok?
Banyak orang tidak menyangka bahwa sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh justru bisa menjadi penyebab kerontokan rambut. Dalam konteks medis, kondisi ini disebut sebagai penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh keliru mengenali jaringan tubuh sendiri sebagai ancaman dan menyerangnya. Salah satu bagian tubuh yang dapat menjadi target adalah folikel rambut.
Ketika folikel rambut diserang, siklus pertumbuhan rambut terganggu, sehingga menyebabkan rambut menjadi lebih mudah rontok, rapuh, dan dalam beberapa kasus, mengalami kebotakan di area tertentu. Jenis kerontokan akibat autoimun yang paling dikenal adalah alopecia areata, namun ada juga kondisi lain seperti lupus, tiroid autoimun, dan psoriasis kulit kepala yang dapat memicu hal serupa.
Mengenali kerontokan akibat autoimun sejak dini adalah langkah penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Gejala dan bentuk kerontokan akibat kondisi ini kerap kali berbeda dari kerontokan biasa, sehingga memerlukan perhatian medis dan penanganan khusus.
baca juga: Rambut Rontok Parah, Mungkinkah Tumbuh Lagi?
Gejala Kerontokan akibat Penyakit Autoimun
Kerontokan akibat penyakit autoimun memiliki ciri khas yang dapat dikenali, meskipun sering kali tampak menyerupai kerontokan biasa. Berikut adalah beberapa gejala khas yang patut Anda waspadai:
1. Rontok Secara Mendadak dalam Jumlah Banyak
Salah satu tanda paling mencolok dari kerontokan akibat autoimun adalah munculnya kerontokan secara tiba-tiba dan dalam jumlah besar. Rambut bisa rontok saat disisir, dicuci, atau bahkan ketika Anda bangun tidur dan menemukan banyak helaian di bantal. Berbeda dengan kerontokan biasa yang terjadi secara bertahap, kerontokan alopecia areata bisa berlangsung hanya dalam hitungan minggu.
2. Munculnya Area Botak Berbentuk Bulat
Gejala paling khas dari alopecia areata adalah munculnya satu atau beberapa area botak yang berbentuk bulat seperti koin di kulit kepala. Ukurannya bervariasi dan bisa bertambah besar jika tidak segera ditangani. Area ini biasanya tidak menunjukkan iritasi atau peradangan parah, namun folikel rambut di sekitarnya melemah akibat serangan autoimun.
3. Kulit Kepala Terasa Gatal atau Perih
Beberapa penderita melaporkan sensasi gatal atau perih di area yang mengalami kerontokan. Ini terjadi karena respons peradangan dari sistem imun yang menyerang jaringan sehat. Meski tidak semua kasus mengalami gejala ini, keberadaannya bisa menjadi sinyal awal bahwa kerontokan Anda mungkin bukan disebabkan oleh faktor biasa.
4. Kerontokan Tidak Hanya Terjadi di Kulit Kepala
Pada kondisi autoimun yang lebih kompleks, seperti lupus atau alopecia totalis, kerontokan tidak hanya terjadi pada rambut kepala. Anda mungkin juga mengalami hilangnya bulu mata, alis, rambut wajah, atau rambut tubuh lainnya. Hal ini menandakan bahwa sistem imun menyerang folikel rambut secara menyeluruh, bukan hanya pada satu area.
5. Rambut yang Tumbuh Kembali Lebih Tipis atau Berwarna Putih
Jika rambut mulai tumbuh kembali, Anda mungkin akan memperhatikan bahwa rambut baru memiliki tekstur yang lebih halus, tipis, atau bahkan berwarna putih. Ini merupakan respons dari folikel yang sedang dalam masa pemulihan setelah mengalami serangan autoimun. Proses pertumbuhan ini cenderung lambat dan memerlukan perawatan intensif agar bisa kembali normal.
baca juga: Nutrisi Sehat Cegah Rambut Rontok Berlebihan
Bagaimana Cara Mengatasi Rontok Akibat Autoimun?
Perawatan umum untuk rambut rontok tidak selalu efektif karena permasalahannya bukan pada kekurangan nutrisi atau ketidakseimbangan hormon, melainkan karena reaksi imun yang salah sasaran. Berikut adalah beberapa langkah penanganan yang bisa dipertimbangkan:
1. Diagnosis Tepat oleh Dokter Spesialis
Langkah awal dan paling penting adalah melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kulit atau klinik estetika tepercaya. Pemeriksaan menyeluruh, termasuk tes darah dan analisis kulit kepala, dibutuhkan untuk memastikan apakah kerontokan Anda memang berkaitan dengan kondisi autoimun. Tanpa diagnosis yang tepat, pengobatan bisa tidak efektif atau bahkan memperburuk kondisi.
2. Obat-obatan untuk Mengendalikan Sistem Imun
Dalam banyak kasus, dokter akan meresepkan obat yang berfungsi menekan respons imun, seperti kortikosteroid topikal atau oral. Tujuannya ialah untuk menghentikan serangan sistem kekebalan terhadap folikel rambut. Pada beberapa pasien, imunoterapi topikal juga digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut baru dengan mengubah respons imun lokal.
3. Perawatan Kulit Kepala yang Terfokus
Kerontokan karena autoimun perlu ditangani dengan perawatan yang khusus dirancang untuk kulit kepala sensitif dan folikel yang rusak. Penggunaan produk hair care biasa tidak cukup. Sebab dibutuhkan pendekatan medis yang menawarkan terapi kombinasi antara serum folikel, laser low-level, dan perawatan kulit kepala lainnya untuk mempercepat regenerasi rambut.
4. Pendampingan Psikologis dan Manajemen Stres
Stres dapat memperburuk respons autoimun. Karena itu, selain perawatan fisik, aspek mental juga perlu diperhatikan. Beberapa pasien merasakan tekanan psikologis yang tinggi akibat perubahan penampilan, terutama jika kerontokan cukup luas. Pendampingan dari profesional dan manajemen stres bisa sangat membantu dalam proses pemulihan.
5. Alopecia Areata Therapy di Farmanina Hair & Aesthetic Clinic
Kerontokan rambut yang disebabkan oleh alopecia areata bukanlah masalah ringan. Untuk mengatasi hal tersebut, Farmanina Hair & Aesthetic Clinic menghadirkan Alopecia Areata Therapy, sebuah rangkaian perawatan medis yang dirancang secara khusus dan menyeluruh.
Perawatan ini tidak hanya bertujuan untuk menumbuhkan rambut kembali, tetapi juga mengurangi peradangan di kulit kepala serta mengendalikan respons autoimun yang merusak folikel. Pendekatannya personal dan disesuaikan dengan tingkat keparahan alopecia yang dialami pasien.
Autoimun rambut rontok tentu menjadi penyebab yang cukup membuat frustrasi, apalagi dalam jangka waktu panjang. Namun masih ada jalan keluarnya. Dengan diagnosis yang tepat, perawatan medis yang sesuai, dan dukungan dari klinik yang berpengalaman, kerontokan tidak lagi harus menjadi akhir dari perjalanan Anda memiliki rambut sehat.
Maka, penting untuk memercayakan penanganan kerontokan Anda kepada dokter ahli profesional yang tepat yaitu Farmanina Hair & Aesthetic Clinic. Seluruh prosedur ditangani langsung oleh dokter profesional di bidang estetika dan ditujukan untuk memperbaiki fungsi folikel rambut sekaligus mencegah penyebaran kebotakan ke area lain.
baca juga: Konsultasi Rambut ke Dokter Apa? Yuk Pelajari Lebih Lanjut!
Perawatan ini menjadi pilihan medis yang jauh lebih unggul dibanding penggunaan produk penumbuh rambut biasa, karena diarahkan untuk menormalkan akar masalah dari sisi medis, bukan sekadar menyamarkan gejalanya. Rambut yang tumbuh terlihat lebih tebal, kuat, dan sehat. Selain itu, peradangan yang sebelumnya terasa di kulit kepala juga mereda, menandakan bahwa proses pemulihan folikel berlangsung secara efektif.
Hasil dari Alopecia Areata Therapy biasanya mulai terlihat dalam 3 hingga 6 bulan, tergantung dari respons tubuh masing-masing terhadap pengobatan yang diberikan. Dalam banyak kasus, perbaikan kondisi rambut juga berpengaruh positif terhadap kepercayaan diri Anda, karena perubahan yang nyata terlihat secara bertahap namun signifikan.
Jika Anda mengalami kerontokan rambut yang tidak biasa, terutama dalam bentuk bercak-bercak yang merata atau meluas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tim profesional di Farmanina Hair & Aesthetic Clinic. Kembalikan kepercayaan diri dengan tampilan rambut lebat dan kuat!
Sumber:
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12423-alopecia-areata
https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/alopecia-areata