Berbagai Jenis Filler dan Karakteristiknya. Belakangan jenis suntikan ini banyak digunakan oleh para artis atau sosialita atau bahkan orang biasa yang ingin menambahkan nilai estetika pada area tertentu dalam tubuhnya.
Ada berbagai macam suntikan jenis ini yang bisa digunakan. Area wajah yang berbeda tebtu membutuhkan jenis suntikan yang berbeda pula. Tiap jenis juga mengandung bahan yang berbeda dengan efek yang berbeda pula pada perbaikan kulit wajah. Dibawah ini beberapa jenis filler yang biasa digunakan beserta karakteristiknya.
Asam hialuronat
Asam hialuronat sendiri merupakan salah satu bagian alami dari kulit yang umumnya berkurang seiring bertambahnya usia. Asam hialuronat yang akan disuntikkan umumnya tersedia dalam bentuk alami dan juga sintetik.
Adapun karakteristiknya adalah sebagai berikut:
• Jarang sekali ditemukan reaksi alergi dengan penggunaan suntikan tipe ini.
• Bentuknya berupa gel dengan konsistensi sedikit lebih kental.
• Suntikan ini bisa digunakan pada area-area terbatas seperti sudut kanan atau kiri mulut, mengisi bibir, dan bisa juga mengisi cekungan yang ada bawah mata.
• Jika nanti hasilnya diluar ekspektasi dan tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka bahan satu ini masih bisa dinetralkan dengan menggunakan suntikan enzim hialuronidase.
• Suntikan ini bisa bertahan kurang lebih selama 6-12 bulan.
Kolagen bovine
Kolagen adalah jenis suntikan paling tua dan dikatakan juga sebagai type suntikan paling baik dari semua yang ada. Kolagen bovine merupakan jenis kolagen yang berasal dari kulit sapi yang sudah diolah secara khusus.
Adapun karakteristiknya adalah sebagai berikut:
• Harganya jauh lebih terjangkau dan juga lebih efektif.
• Pasien yang akan melakukan suntikan ini wajib menjalani tes alergi karena bahan ini bisa menyebabkan reaksi alergi.
• Bahan ini perlu disuntikkan lagi kurang lebih selama 2-4 kali dalam setahun.
Selain itu, ada juga jenis kolagen yang dikembangbiakkan secara khusus dari sel-sel manusia. Jenis kolagen ini tidak memerlukan tes alergi terlebih dahulu karena kolagen ini sangat jarang menimbulkan reaksi alergi. Meski demikian, suntikan ini harus tetap dilakukan pengulangan setiap 3-6 bulan sekali. Dari segi biaya, tentu saja kolagen manusia ini harganya jauh lebih mahal.
Lemak tubuh (fat grafting)
Jenis filler ketiga yaitu dari lemak tubuh (fat grafting). Lemak tubuh ini didapatkan dengan cara mengambil sedikit bagian dari jaringan lemak yang ada di bagian tubuh, seperti pada perut, paha, maupun bokong. Kemudian jaringan lemak diolah terlebih dahulu lalu disuntikkan di bawah permukaan kulit wajah. Prosedur ini dilakukan dengan cara melakukan operasi.
Adapun karakteristiknya yaitu:
• Tidak menghasilkan reaksi alergi karena bahan yang disuntikkan berasal dari dalam tubuh sendiri.
• Hasilnya kemungkinan besar bersifat permanen, meskipun tentu akan berbeda pada tiap orang.
• Kemungkinan juga akan dibutuhkan lebih dari sekali suntik.
• Polimernya sengaja dibuat biodegradable
• Suntik ini dapat bertahan sampai 2 tahun.
• Setelah dilakukan penyuntikan, bahan ini kemudian akan merangsang sel kulit untuk membuat kolagen sendiri.
• Jenis poly-L-lactide (PLLA) sudah banyak digunakan sebagai salah satu bahan untuk menjahit lapisan kulit dan juga tidak bersifat racun.
Ada juga Polymethyl methacrylate (PMMA) yang dulu sering digunakan sebagai perekat untuk operasi tulang sebelum kemudian digunakan sebagai salah satu jenis suntikan.
Demikian informasi mengenai berbagai jenis filler dan karakteristiknya. Bagi Anda yang ingin mempercantik bagian anggota tubuh yang dirasa kurang sempurna bisa mencoba metode suntikan ini.
Namun hasilnya mungkin akan berbeda tiap orang. Pastikan Anda menyiapkan mental terlebih dahulu untuk mengantisipasi hasil yang tidak diinginkan. Jika Anda takut jarum suntik sebaiknya tidak mencobanya ya!