Bagi seseorang yang mengalaminya, rambut pitak bukanlah sekadar masalah estetika. Rambut yang sering kali menjadi mahkota bagi seseorang dan tentunya bisa menimbulkan rasa tidak percaya diri yang mendalam apabila mulai rontok bahkan pitak. Namun apa sebenarnya menjadi penyebab rambut pitak? Mari telusuri lebih jauh di bawah ini!
Apakah Rambut Pitak Sama dengan Kerontokan yang Parah?
Meskipun rambut pitak dan kerontokan rambut sama-sama menyebabkan berkurangnya jumlah rambut di kepala, keduanya adalah kondisi yang berbeda. Kerontokan rambut terjadi secara bertahap dan merata di seluruh bagian kepala, sementara rambut pitak biasanya terjadi di area tertentu sehingga meninggalkan lingkaran atau area kosong.
Rambut pitak dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis atau faktor lain, sementara kerontokan rambut umumnya disebabkan oleh faktor hormonal, genetika, atau penuaan. Oleh karena itu untuk menentukan cara mengatasinya, penting bagi Anda memahami penyebab yang mendasari rambut pitak ini.
Mengenal Berbagai Penyebab Rambut Pitak
Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab rambut pitak. Berikut beberapa penyebab umum di antaranya.
1. Alopecia Areata
Alopecia areata merupakan kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut sehingga menyebabkan rambut rontok di area tertentu dan menjadi pitak. Kondisi ini dapat berkembang secara tiba-tiba dan sering kali membentuk lingkaran kecil di kulit kepala pada penderita alopecia areata. Meskipun belum ada penyebab pasti untuk alopecia areata, faktor genetik dan stres dianggap berperan besar dalam memperburuk kondisi ini.
2. Faktor Stres
Stres fisik atau emosional yang berkepanjangan bisa menjadi pemicu kerontokan rambut atau bahkan rambut pitak. Kondisi yang dikenal sebagai telogen effluvium ini menyebabkan folikel rambut memasuki fase istirahat terlalu cepat, sehingga rambut rontok lebih banyak daripada biasanya. Pada kasus yang parah, stres bisa menyebabkan rambut rontok di satu area tertentu, membentuk area pitak.
3. Infeksi Jamur (Tinea Capitis)
Tinea capitis atau ringworm of the scalp adalah infeksi jamur pada kulit kepala yang bisa menyebabkan rambut rontok di area tertentu. Infeksi ini sering menyebabkan area yang pitak dengan kulit yang meradang, berkerak, atau terasa gatal.
Tinea capitis lebih umum terjadi pada anak-anak, tetapi tak menutup kemungkinan bagi orang dewasa untuk mengalaminya. Kondisi ini perlu segera diobati karena bisa menyebar ke area lain di kulit kepala hingga tubuh.
4. Trauma Fisik pada Folikel Rambut
Trauma pada folikel rambut, seperti terlalu sering mengikat rambut dengan kencang atau menggunakan alat styling panas, bisa menyebabkan rambut rontok di area tertentu. Kondisi ini dikenal sebagai traction alopecia yang bisa menyebabkan area pitak di bagian kulit kepala yang terkena tekanan atau trauma berulang. Penggunaan bahan kimia keras, seperti pemutih atau pewarna rambut yang kuat bahkan juga bisa melemahkan serta merusak folikel dan menyebabkan rambut pitak.
5. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi tertentu, seperti zat besi, zinc, dan vitamin D, dapat berdampak buruk pada kesehatan rambut. Nutrisi ini penting untuk menjaga folikel rambut agar tetap kuat dan sehat. Kekurangan nutrisi esensial bisa menyebabkan rambut rontok lebih banyak, bahkan menyebabkan area pitak jika tubuh kekurangan nutrisi dalam jangka waktu lama. Diet yang tidak seimbang atau gangguan makan juga bisa ikut memperburuk kondisi ini.
6. Gangguan Hormon
Ketidakseimbangan hormon dapat memengaruhi siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut rontok secara berlebihan hingga membentuk area pitak. Kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita atau hipotiroidisme dapat menyebabkan kerontokan rambut yang signifikan. Pada pria, kadar hormon dihidrotestosteron (DHT) yang tinggi dapat mempercepat kebotakan dengan menyebabkan folikel rambut mengecil dan akhirnya berhenti tumbuh.
7. Efek Samping Obat dan Perawatan Medis
Beberapa jenis obat-obatan, seperti kemoterapi, antidepresan, obat tekanan darah tinggi, dan obat pengencer darah, dapat menyebabkan efek samping berupa kerontokan rambut yang berlebihan. Kemoterapi, khususnya, dapat menyebabkan rambut rontok di seluruh kepala, tetapi setelah pengobatan selesai, rambut biasanya tumbuh kembali. Selain itu, terapi radiasi di area kepala juga bisa menyebabkan rambut tidak tumbuh kembali jika folikel mengalami kerusakan permanen.
8. Penyakit Autoimun Lainnya
Selain alopecia areata, beberapa penyakit autoimun lainnya seperti lupus eritematosus sistemik (SLE) juga bisa menyebabkan rambut rontok hingga pitak. Pada lupus, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, termasuk folikel rambut, sehingga menyebabkan kerontokan yang parah. Jenis kebotakan ini sering kali bersifat permanen jika jaringan parut terbentuk di kulit kepala.
9. Kebiasaan Mencabut Rambut (Trikotilomania)
Trikotilomania adalah gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya memiliki dorongan untuk mencabut rambutnya sendiri, baik di kepala, alis, atau bagian tubuh lainnya. Jika dilakukan terus-menerus, kebiasaan ini dapat menyebabkan area pitak yang jelas terlihat. Trikotilomania sering dikaitkan dengan gangguan kecemasan atau stres emosional dan memerlukan pendekatan psikologis untuk pengobatannya.
8 Cara Mengatasi Rambut Pitak
Jika mengalami rambut pitak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Berikut beberapa di antaranya.
1. Konsultasi dengan Dokter Spesialis
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah konsultasi dengan dokter spesialis kulit atau dermatologis untuk mengetahui penyebab pasti rambut pitak yang Anda alami. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan mungkin merekomendasikan tes lanjutan untuk menentukan kondisi kesehatan kulit kepala dan folikel rambut. Dengan diagnosis yang tepat, Anda bisa mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi spesifik.
2. Mengatur Pola Makan yang Seimbang
Nutrisi yang baik sangat penting untuk kesehatan rambut. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, protein, zinc, dan vitamin D untuk mendukung pertumbuhan rambut.
Mengonsumsi suplemen khusus rambut atau berkonsultasi dengan ahli gizi juga bisa menjadi langkah yang baik untuk mengatasi kekurangan nutrisi yang mungkin menjadi penyebab rambut pitak.
3. Rutin Memijat Kulit Kepala
Memijat kulit kepala secara teratur dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke folikel rambut, yang berperan penting dalam pertumbuhan rambut baru. Anda bisa melakukan pijatan lembut menggunakan ujung jari selama 5–10 menit setiap hari, terutama saat keramas atau sebelum tidur. Untuk hasil yang lebih optimal, gunakan minyak alami seperti minyak kelapa, minyak rosemary, atau minyak jarak yang memiliki manfaat untuk menstimulasi pertumbuhan rambut.
4. Menghindari Kebiasaan yang Merusak Rambut
Beberapa kebiasaan buruk dapat memperburuk kondisi rambut pitak, seperti mengikat rambut terlalu kencang, sering menggunakan alat styling panas, atau mewarnai rambut dengan bahan kimia keras. Cobalah untuk mengurangi penggunaan catokan, hair dryer, dan bahan kimia yang berlebihan agar folikel rambut tidak semakin melemah. Jika perlu, gunakan pelindung panas sebelum menata rambut dengan alat styling.
5. Mengelola Stres dengan Baik
Stres berkepanjangan dapat memperburuk kondisi rambut pitak karena memicu ketidakseimbangan hormon dan meningkatkan risiko kerontokan. Anda bisa mencoba berbagai metode relaksasi seperti meditasi, yoga, olahraga ringan, atau sekadar berjalan-jalan di alam untuk mengurangi tingkat stres. Tidur yang cukup juga penting untuk menjaga keseimbangan hormon yang berpengaruh pada kesehatan rambut.
6. Menggunakan Produk Perawatan Rambut yang Tepat
Pilihlah sampo dan kondisioner yang sesuai dengan jenis rambut dan kondisi kulit kepala Anda. Hindari produk yang mengandung sulfat atau alkohol tinggi, karena dapat membuat rambut semakin kering dan rapuh. Sebagai alternatif, gunakan produk yang mengandung bahan alami seperti lidah buaya, biotin, atau ekstrak ginseng yang dikenal dapat membantu merangsang pertumbuhan rambut.
7. Rutin Menggunting Ujung Rambut
Meskipun tidak secara langsung mempercepat pertumbuhan rambut, memangkas ujung rambut yang bercabang dapat mencegah kerusakan lebih lanjut. Rambut yang sehat dari akar hingga ujung memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh dengan baik dibandingkan rambut yang rapuh dan mudah patah. Potong ujung rambut setiap 6–8 minggu untuk menjaga kesehatan rambut secara keseluruhan.
8. Melakukan Tanam Rambut di Farmanina Hair & Aesthetic Clinic
Untuk Anda yang ingin solusi permanen untuk rambut pitak, tanam rambut bisa menjadi pilihan yang efektif. Di Farmanina Hair & Aesthetic Clinic, prosedur tanam rambut dilakukan dengan metode Direct Hair Implantation (DHI), yang memungkinkan folikel rambut ditanamkan dengan presisi tinggi pada area pitak.
Metode DHI ini tidak memerlukan sayatan besar, sehingga minim rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan. Dengan bantuan dokter profesional bersertifikasi dan teknologi canggih di Farmanina Hair & Aesthetic Clinic, hasil tanam rambut akan tampak natural sekaligus tahan lama.
Namun perlu diingat bahwa tidak semua rambut pitak bisa diatasi dengan transplantasi rambut. Semuanya akan bergantung dari setiap kasus rambut pitak setiap pasien sehingga konsultasi menyeluruh perlu dilakukan untuk bisa mengetahui solusi yang paling tepat dilakukan.
Jika Anda masih ragu atau memiliki pertanyaan mengenai prosedur tanam rambut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tim profesional di Farmanina Hair & Aesthetic Clinic!
Sumber:
https://www.healthline.com/health/balding#other-possible-causes
https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/hair-loss/ss/slideshow-men-hair-loss-treatment
https://www.aad.org/public/diseases/hair-loss/treatment/tips